Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Manajemen dan Tutor Smart Bangun Negeri
Pada 23–27 Desember 2019 bertempatan di Bogor, Hamzah Robbani selaku Kepala Sekolah Smart Bangun Negeri memberikan akses pelatihan berbasis kompetensi kepada manajemen dan tutornya. Hal ini dilakukan sebagai bukti komitmen peningkatan mutu tenaga pendidik di sekolah kesetaraaan terakreditasi ini.
“Saya mendukung implementasi PP 31/2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional. Pada Pasal 3 dijelaskan prinsip dasar pelatihan kerja adalah berbasis pada kompetensi kerja,” ucap Hamzah. Dalam penerapan prinsip pelatihan berbasis kompetensi ini kita perlu mengacu pada KKNI (kualifikasi kerja nasional) yang sudah diijabarkan lebih lanjut pada SKKNI, yaitu standar kompetensi kerja nasional indonesia.
“Manajemen sekolah dan para tutor bukan hanya melakukan kegiatan belajar mengajar, namun dalam proses pembelajaran tersebut perlu up to date dengan relevansi contextual learning yang dalam keseharian siswa, kalau hal tersebut ditingkatkan, akan sangat membantu peningkatan kapasitas. Bahkan kalau kita akhirkan dengan sertifikasi, tutor maupun siswa mendapatkan pengakuan kompetensi. Hal ini sangat mendukung program Indonesia Unggul,” kata Hamzah.
Pelatihan berbasis kompetensi yang diselenggarakan oleh Kepala PKBM Smart Bangun Negeri kepada para tutornya ini mengacu pada standar metodologi instuktur level 3. Para tutor diharapkan mampu melakukan keterampilan dasar komunikasi, presentasi, penyajian manteri, pelatihan atau pembelajaran tatap muka, rekrutment calon tutor, serta mengelola bahan pelatihan dan peralatan pelatihan. Dalam KKNI bidang motodologi instuktur level 3 ini, rekan-rekan tutor mendapat penyetaraan pada skema okupasi sebagai junior instuktur.
“Contextual learning yang kami lakukan selama pembelajaran di PKBM Smart Bangun Negeri jelas memiliki tujuan untuk men-trigger para siswa untuk memiliki kapasitas yang semakin meningkat. Kami sadar dalam pendidikan nonformal, siswa kami lebih banyak yang sudah bekerja dan tentunya membutuhkan pembinaan akademis dan kemampuan teknis pada bidang pekerjaanya,” tandas Hamzah.
Itulah sebabnya PKBM Smart Bangun Negeri atau yang lebih akrab disebut SBN ini membekali para tutor dan manajemennya dengan kemampuan teknis trainer (metodologi intruktur level 3) sebagai materi pokok. Selain itu, SBN juga memberikan pelatihan berbasis kompetensi skema pemandu wisata sebagai enrichment teman-teman tutor. “Banyak siswa kami yang bergerak di bidang perjalanan wisata, transportasi, dan bidang pariwisata,” ungkap Hamzah.
Pelatihan ini dilaksanakan selama seminggu dengan menghasilkan portofolio kerja. Peserta terdiri dari manajemen SBN dan tutor yang berjumlah kurang lebih sebanyak 22 orang. Bertempat di Desa Bojongkulur, dan praktik dilakukan di daerah Gedong, Jakarta, sebagai pemenuhan portofolio peserta.pelatihan berbasis kompetensi. red